PERBEDAAN SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK
1.
Sel
Perbedaan mendasar
antara sel prokariotik dan sel eukariotik adalah ada tidaknya membran inti.
Sel prokariotik memiliki membran plasma, namun tidak memiliki membran inti sehingga inti sel prokariotik tersebar di dalam sitoplasma, atau bisa disebut nukleoid. Inti sel prokariotik berbentuk sirkuler dan terdapat plasmid berbentuk cincin yang tersebar di dalam sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik memiliki membran inti, jadi intinya terselubung membran yang berlapis ganda dan memiliki pori-pori yang menghubungkan dengan sitoplasma. Inti sel pada sel eukariotik berbentuk linier yang terikat dengan protein histon dan membentuk organel dengan karena memiliki membran. Inti sel bertindak dalam mengatur segala aktivitas sel dan berperan dalam proses penggandaan materi genetik, seperti sintesis protein. Sintesis protein terjadi dalam dua tahap, yaitu proses transkripsi (pembentukan mRNA dari DNA cetakan) dan proses translasi (penerjemahan rantai kodon mRNA). Pada sel prokariotik DNA (materi genetik) nya tersebar, jadi proses transkripsi dan translasi hanya terjadi di dalam sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik proses transkripsi terjadi di dalam inti sel dan proses translasi terjadi di dalam sitoplasma. Protein yang dihasilkan pada proses sintesis protein sebagian besar akan digunakan untuk membentuk enzim yang nantinya akan membantu dalam proses metabolisme sel, sehingga sel dapat melakukan aktivitas kehidupan. Sintesis protein pada sel prokariotik maupun sel eukariotik dibantu oleh suatu organel tak bermembran, yaitu ribosom. Ribosom pada sel prokariotik ukurannya lebih kecil daripada sel eukariotik. Ukuran ribosom pada sel prokariotik adalah 70S (S = Satuan sedimentasi sel, Svedberg) dan terdapat di sitoplasma saja. Sedangkan ukuran ribosom dalam sel eukariotik lebih besar daripada sel prokariotik yaitu 80S yang terdapat di sitoplasma dan retikulum endoplasma. Sel prokariotik biasanya dikelilingi oleh dinding sel, yaitu berupa peptidogligan. Pada bagian dalam dinding sel terdapat membran plasma atau plasmalemma. Karena sel prokariotik tidak memiliki mitokondria, maka energi diproduksi di membran sel. Pada bagian tertentu dari membran plasma ini terjadi suatu lekukan kearah sitosol (infolding) membentuk suatu struktur yang disebut mesosom atau khondrioid, setara mitokondria pada sel-sel eukariotik. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi. Sel prokariotik tidak memiliki organel bermembran, sedangkan pada sel eukariotik memiliki organel bermembran, diantaranya:
Sel prokariotik memiliki membran plasma, namun tidak memiliki membran inti sehingga inti sel prokariotik tersebar di dalam sitoplasma, atau bisa disebut nukleoid. Inti sel prokariotik berbentuk sirkuler dan terdapat plasmid berbentuk cincin yang tersebar di dalam sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik memiliki membran inti, jadi intinya terselubung membran yang berlapis ganda dan memiliki pori-pori yang menghubungkan dengan sitoplasma. Inti sel pada sel eukariotik berbentuk linier yang terikat dengan protein histon dan membentuk organel dengan karena memiliki membran. Inti sel bertindak dalam mengatur segala aktivitas sel dan berperan dalam proses penggandaan materi genetik, seperti sintesis protein. Sintesis protein terjadi dalam dua tahap, yaitu proses transkripsi (pembentukan mRNA dari DNA cetakan) dan proses translasi (penerjemahan rantai kodon mRNA). Pada sel prokariotik DNA (materi genetik) nya tersebar, jadi proses transkripsi dan translasi hanya terjadi di dalam sitoplasma. Sedangkan pada sel eukariotik proses transkripsi terjadi di dalam inti sel dan proses translasi terjadi di dalam sitoplasma. Protein yang dihasilkan pada proses sintesis protein sebagian besar akan digunakan untuk membentuk enzim yang nantinya akan membantu dalam proses metabolisme sel, sehingga sel dapat melakukan aktivitas kehidupan. Sintesis protein pada sel prokariotik maupun sel eukariotik dibantu oleh suatu organel tak bermembran, yaitu ribosom. Ribosom pada sel prokariotik ukurannya lebih kecil daripada sel eukariotik. Ukuran ribosom pada sel prokariotik adalah 70S (S = Satuan sedimentasi sel, Svedberg) dan terdapat di sitoplasma saja. Sedangkan ukuran ribosom dalam sel eukariotik lebih besar daripada sel prokariotik yaitu 80S yang terdapat di sitoplasma dan retikulum endoplasma. Sel prokariotik biasanya dikelilingi oleh dinding sel, yaitu berupa peptidogligan. Pada bagian dalam dinding sel terdapat membran plasma atau plasmalemma. Karena sel prokariotik tidak memiliki mitokondria, maka energi diproduksi di membran sel. Pada bagian tertentu dari membran plasma ini terjadi suatu lekukan kearah sitosol (infolding) membentuk suatu struktur yang disebut mesosom atau khondrioid, setara mitokondria pada sel-sel eukariotik. Mesosom berfungsi dalam pembelahan sel dan sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi. Sel prokariotik tidak memiliki organel bermembran, sedangkan pada sel eukariotik memiliki organel bermembran, diantaranya:
· Inti sel, merupakan
pusat pengatur aktivitas di dalam sel; memiliki membran ganda dengan pori-pori
yang digunakan oleh mRNA ketika keluar dari inti sel menuju sitoplasma saat
proses sintesis protein; menyimpan informasi genetik; dan tempat berlangsungnya
penggandaan DNA.
· Mitokondria, merupakan
organel tempat respirasi sel, sehingga dalam organ ini sel dapat memproduksi
energi. Organel ini memiliki membran ganda, yaitu membran luar dan membran
dalam. Selain itu dalam organel ini jugaterdapat DNA dan ribosom.
· Retikulum Endoplasma
(RE), merupakan membran yang tersambung langsung dengan membran pada inti sel. Ada
dua macam RE, yaitu RE halus dan RE kasar. RE halus dalah RE yang permukaan luarnya
tidak ditempeli oleh ribosom, sedangkan RE kasar adalah RE yang permukaan luarnya
ditempeli ribosom. Fungsi RE kasar adalah untuk sintesis protein, sedangkan RE
halus digunakan untuk sintesis lemak dan hormon.
· Aparatus Golgi,
merupakan organel yang membentuk kantong-kantong pipih bermembran. Pada organel
ini terjadi proses modifikasi za-zat yang akan ditranfer ke bagian-bagian sel.
Kemudian Aparatus Golgi akan membentuk vesikel untuk membawa zat-zat tersebut
ke bagian-bagian tertentu di dalam sel.
· Lisosom, merupakan
organel yang berbentuk kantong-kantong bermembran dan berisi enzim-enzim hidrolitik
yang digunakan oleh sel untuk mencerna makromolekul. Jika terjadi kebocoran
yang berlebihan, maka enzim yang dikeluarkan oleh lisosom dapat menghancurkan
sel (autodigesti). Beberapa lisosom terbentuk dari sisi trans Aparatus Golgi.
· Kloroplas, merupakan
suatu organel yang bermembran ganda dan memiliki DNA. Organel ini dimiliki oleh
sel tumbuhan dan protista yang mirip tumbuhan, karena fungsinya dapat menghasilkan
gula(karbohidrat) dalam proses fotosintesis.
· Peroksisom, merupakan
organel yang bermembran tunggal dan berfungsi dalam proses metabolik.
Peroksisom dapat mecerna zat racun (toksik) dengan enzim hydrogen peroksida (H2O2)
yang dihasilkannya.
Beberapa organel lain yang tidak bermembran dan
terdapat dalam sel eukariotik namun tidak terdapat pada sel prokariotik, yaitu:
sitoskeleton, sentrosom, dan mikrovili.
Pada sebagian besar sel prokariotik memiliki dinding sel yang tersusun
dari peptidoglikan. Beberapa bakteri dinding selnya dibungkus oleh kapsul dan
atau selundang gelatin yang disebut lapisan lendir. Sedangkan pada sel eukariotik yang memiliki
dinding sel hanya sel tumbuhan dan tersusun dari selulosa. Baik pada sel
prolkariotik dan sel eukariotik memiliki flagela, namun memiliki susunan yang
berbeda. Pada sel prokariotik, flagela tersusun dari dua protein penyusun (protein building blocks) hanya berupa satu
untaian. Sedangkan pada sel eukariotik, flagela tersusun dari
banyak mikrotubula yang terspesialisasi dan jumlahnya bisa satu atau lebih dari
satu tiap sel. Organel sel prokariotik yang tidak dimiliki sel
eukariotik yaitu endospora. Pembentukan endospora ini terjadi ketika sel
prokariotik berada dalam kondisi yang kurang menguntungkan.
Tabel perbedaan sel prokariotik dan eukariotik
Perbedaan
|
Sel Prokariotik
|
Sel Eukariotik
|
|
Ukuran Sel
|
|||
Inti Sel
|
Tidak memiliki membran inti, inti sel
(nukleus) tidak nyata / tidak nampak dan tersebar dalam sitoplasma; tidak punya anak inti sel
|
Inti sel nyata, memiliki membran inti
dan anak inti sel (nukleolus).
|
|
Organel terbungkus membran
|
Tidak ada
|
Ada, semua organel terbungkus membran
seperti mitokondria, retikulum endoplasma, lisosom dan organel sel lainnya
|
|
Flagela
|
Mengandung dua protein
penyusun (protein building blocks) hanya berupa satu untaian
|
Tersusun atas banyak mikrotubula.
|
|
Glikokaliks (Glycocalyx)
|
Dalam bentuk kapsul atau lapisan lendir,
|
Sedangkan pada sel eukariot terdapat
pada sel sel yang tidak memiliki dinding sel.
|
|
Dinding sel
|
Sel prokariot memiliki dinding sel cukup
kompleks dan mengandung peptidoglikan.
|
Ada dinding sel, komposisi kimia yang sederhana.
|
|
Membran sel:
|
Tidak mengandung karbohidrat dan kurang
mengandung sterol / steroid
|
Pada eukariot mengandung sterol /
steroid dan karbohidrat yang dapat berfungsi sebagai reseptor.
|
|
Sitoplasma
|
Tidak mengandung sitoskeleton atau
aliran sitoplasma
|
Pada sel eukariot memiliki sitoskeleton
dan aliran sitoplasma.
|
|
Ribosom
|
Pada sel prokariot mengandung ukuran 70S, yaitu pada ribosom subunit mayor 50S dan subunit minor 30S (lebih kecil dari ribosom pada sel eukariotik).
|
Sel eukariot mengandung ukuran 80S, yaitu pada ribosom subunit mayor 60S dan subunit minor 40S.
|
|
Susunan Kromosom (ADN/DNA)
|
Sel prokariot memiliki kromosom
sirkular, tidak mengandung histon
|
Sel eukariot berbentuk multiple linear
dengan kehadiran histon
|
|
Pembelahan sel
|
Sel prokariot membelah dengan binari
fisi
|
Pada sel eukariot dengan mitosis
|
|
Reproduksi seksual
|
Sel prokariot tidak melakukan meiosis,
hanya melakukan Transfer fragmen DNA saja (Konjugasi)
|
Pada sel eukariot berhubungan dengan
meiosis
|
|
Permeabilitas membran inti
|
Tidak
|
Selektif
|
|
Kloroplas
|
Tidak ada, klorofil tersebar dalam
sitoplasma
|
Ada, terdapat dalam sel tumbuhan
|
|
Tipe sel
|
Uniselular (pada beberapa cyanobacteria
ada yang multiseluler)
|
Biasanya multiseluler
|
|
Jumlah kromosom
|
Satu saja tapi bukan kromosom sejati :
plasmid
|
Satu dan lebih
|
|
Vesikula
|
ada
|
ada
|
|
Contoh
|
Bakteri dan arkhaebakteri
|
Sel tumbuhan dan sel hewan
|
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, dkk. 2010. BIOLOGI
Edisi 8 jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Hadi, Abdul. 2013. Pengertian,
Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik (Online).
(http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-dan-fungsi-sel-prokariotik.html, diakses pada 12
september 2016 di Lamongan).
Mousir, Kang. 2012. Boilogi Sel
dan Molekuler. (Online). (http://www.biologi-sel.com/2012/06/struktur-sel-dan-fungsi-sel-prokariotik.html, diakses pada 9
september 2016 di Surabaya).
Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. BIOLOGI
UMUM.. Surabaya: Unesa University Press.
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 2A untuk SMA/MA kelas XI Semester 1. Jakarta : Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar